Nana Sastrawan bersama Kepala Badan Bahasa dan penulis lainnya
Pada tanggal 18 – 20 Juli 2018, sekitar dua ratus penulis berkumpul di Hotel Kirana Candra, Karet, Jakarta. Mereka mengikuti pertemuan penulis tahap 1 dalam program Gerakan Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam kesempatan itu, mereka diberikan pembekalan tehnik menulis tentang buku-buku pendamping pendidikan untuk anak usia dini hingga tingkat remaja. Selain itu, penulis-penulis dari berbagai daerah ini melakukan juga diskusi karya hasil sayembara menulis, dari penyuntingan naskah hingga desain gambar.
Buku-buku pendamping untuk bacaan ini diharapkan untuk meningkatkan budaya membaca anak-anak dan remaja yang saat ini masih belum merata. Dengan membaca pembangunan pendidikan karakter akan terbentuk, sehingga cita-cita bangsa untuk terus mencerdaskan anak bangsa dalam berbagai bidang dapat terlaksana dengan baik.
Nana Sastrawan pun menyampaikan beberapa pandangannya dalam forum diskusi, bahwa naskah-naskah yang sudah terpilih dan terseleksi dari para penulis mesti dikawal oleh pihak Badan Bahasa dengan rinci dan benar, agar tidak menimbulkan kecurigaan atau ketidaksempurnaan bahan baca ketika sampai pada masyarakat luas. Badan Bahasa diharapkan menjadi suatu lembaga yang konsisten untuk menyediakan bahan-bahan bacaan setiap tahunnya. Anggaran yang telah disediakan untuk program ini mesti ditambah, agar para penulis dapat merasakan hasil jerih payah karya-karyanya.
Tema-tema yang diusung tahun ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ketika pengetahuan tentang ke-Indonesiaan dan perkembangan kualitas karakter tengah menurun. Tema-temanya seperti ; Lanskap dan Perubahan Sosial Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan, Kekayaan Bahasa Daerah, Pelajaran Penting dari Tokoh-Tokoh Indonesia, Kuliner Indonesia, Arsitektur Tradisional Indonesia, Cerita Tentang Anak Indonesia.