Close Menu
    Populer

    Bahasa Prosa dalam Puisi

    Februari 12, 2025

    Religiusitas Puisi: Antara Hati Nurani dan Penyadaran Diri

    Maret 23, 2025

    Diksi Luka Pada Perempuan

    Februari 11, 2025
    Facebook Instagram
    Trending
    • Religiusitas Puisi: Antara Hati Nurani dan Penyadaran Diri
    • Melepas Air Mata di Ziarah Tanah Basah
    • Bahasa Prosa dalam Puisi
    • Mencintai Ibu Melalui Puisi
    • Puisi Akrostik dan Kecerdasan Berbahasa
    • Menemukan Sebuah Dunia dalam Puisi
    • Dialog dalam Teks Puisi
    • Negara Indonesia yang Tercipta dari Puisi
    Facebook Instagram
    Nana Sastrawan
    Subscribe
    Jumat, April 11
    • Beranda
    • Cerpen
    • Puisi
    • Film
    • Cerbung
    • Buku
    • Novel
    • Dokumentasi
    • Artikel
    • Pembelajaran
    • Tentang Saya
    Nana Sastrawan
    Home»Puisi

    Dalam Perutmu Ada Puisi

    Nana SastrawanAgustus 29, 2018 Puisi Tidak ada komentar2 Mins Read
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
    1.
    Engkau mendengar puisi dari dalam perutmu
    yang membuncit tak terisi nasi
    dan wajah menatap angkasa
    capung terbang
    membawa perpisahan pada senja
    tangan meraba sekujur tubuh
    setelah bersetubuh dengan debu
    matahari terluka, memerah cakrawala
    sayup angin menembus jantung
    yang hampir perak
    alangkah dekat sebuah kenangan
    dalam mata yang mulai padam
    dan meleleh merontokan bulubulu
    _nak, badai menggantikan bintang
    bulan gugur
    serigala menyalak
    jantung berdetak tak berbunyi
    Itulah saatnya sembahyang memuja ibu
    2.
    Kini, kau duduk di batu
    memegang perut yang semakin membesar
    payudara yang selalu meneteskan susu
    rambutmu rontok menimbun airmata
    tanganmu menghitung daun yang jatuh
    dan menunggu angin menerbangkannya
    bibirmu melafalkan mantera
    mengundang sungai beriak
    untuk berpesta kelahiran
    dupa terbakar bersama tawa
    hari semakin matang dalam tungku waktu
    perutmu pecah
    seonggok daging terhempas
    jatuh di jalan becek
    lalu ularular menyeringai dan menyerang
    kau menjerit memecahkan langit
    mengupas takdir
    _nak, kesedihan terbaring di atas kenangan
    memanggil bayang bening
    agar kita bisa bercermin
    bukan serigala atau ular yang membunuhmu
    hanya kita tak suka berdandan dikala tuhan melahirkanmu
    nak, ibumu adalah naga yang jatuh ke pantai
    lalu tenggelam, hanya  punggungku menjadi karang
    tempatmu berpijak mencari senja
    3.
    Senja itu merah bukan jingga
    seperti darah
    seperti puisi yang tibatiba merobek kemaluanmu
    sembilan bulan ia diam dan menyedot katakata
    yang sudah lama kau impikan
    bukan pula biru
    seperti bola matamu yang menangis
    ketika aku mulai nakal menghisap kesenanganmu
    bukan pula putih
    seperti doamu ketika aku mulai membuat pintu
    dari dinding kamar yang setiap hari kau tempel mantera
    bukan pula hitam
    seperti warna nafasku
    yang terus berhembus menunggumu
    mengeluarkan isi dadamu
    senja itu merah
    seperti darahmu yang berhamburan
    di meja makan
    4.
    Engkau mendengar puisi bernyanyi
    iramanya merdu
    ia di sampingmu
    yang tengah digerogoti usia
    rambut
    putihmu berderai tertiup angin
    matamu
    masih meneteskan air mata
    perutmu
    mengendur
    guratan
    luka bekas lapar dan sayatan takdir
    kau masih menatap senja
    merah seperti
    darahmu yang menetes ke tanah
    perlahan
    menjadi kemboja

     

    Nana Sastrawan Penyair Nana Sastrawan Puisi-Puisi Nana Sastrawan

    TERKAIT

    Melepas Air Mata di Ziarah Tanah Basah

    Puisi Akrostik dan Kecerdasan Berbahasa

    Menemukan Sebuah Dunia dalam Puisi

    Dialog dalam Teks Puisi

    Menyatukan antara Kegelisahan Penyair dengan Bahasa

    Puisi Untuk Guru Indonesia

    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Populer

    Bahasa Prosa dalam Puisi

    Februari 12, 2025

    Religiusitas Puisi: Antara Hati Nurani dan Penyadaran Diri

    Maret 23, 2025

    Diksi Luka Pada Perempuan

    Februari 11, 2025

    Melepas Air Mata di Ziarah Tanah Basah

    Februari 23, 2025
    Postingan Terbaru
    Pengunjung
    Flag Counter

    Nana Sastrawan

    Facebook Instagram

    News

    • World
    • US Politics
    • EU Politics
    • Business
    • Opinions
    • Connections
    • Science

    Company

    • Information
    • Advertising
    • Classified Ads
    • Contact Info
    • Do Not Sell Data
    • GDPR Policy
    • Media Kits

    Services

    • Subscriptions
    • Customer Support
    • Bulk Packages
    • Newsletters
    • Sponsored News
    • Work With Us

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    © 2025 Nana Sastrawan.
    • Privacy Policy
    • Terms
    • Accessibility

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.