Dalam berkarya terkadang kita selalu terkendala dengan media yang akan kita gunakan, khususnya dalam membuat suatu film pendek yang sedang semarak di media sosial. Banyak komunitas-komunitas, instansi pemerintah, sekolah dan banyak lagi yang memproduksi film pendek sebagai ajang promosi atau hanya berkreativitas saja. Suatu ketika Nana Sastrawan dan Dapoer Sastra Tjisaoek mengunjungi seorang sahabat di Maja, dia adalah pelukis senior yang telah banyak melahirkan karya. Melihat suasana perkampungan, Nana Sastrawan langsung mempunyai ide untuk membuat film pendek dengan menggunakan ponsel yang dibawa. Awalnya, teman-teman tidak percaya membuat film hanya dengan ponsel, tanpa naskah, Nana Sastrawan pun mengajak berproses untuk membuat film. Begini ceritanya :
Film ini mengisahkan tentang dua orang muda yang masih menganggur, di sela kesibukannya sebagai pengangguran, mereka mengisi waktu mengamen atau apa saja yang penting dapat uang. Hingga suatu hari, mereka benar-benar tak punya uang, lalu bermaksud untuk mencari uang dengan mudah, yaitu dengan sistem pungli bagi siapa saja yang mereka anggap lemah dan dapat diambil uangnya.
Adang dan Tao adalah nama mereka, dalam kebingungannya dia duduk-duduk di pos pinggir jalan sambil menunggu mangsa. Dua pemuda kampung ini memang terkenal galak dan preman sehingga tidak ada yang berani kepada mereka. Disaat sedang bingung, Ady Bonga, seorang pemuda culun yang memang sedang bingung juga mencari uang, dia sudah lama menganggur, dan berusaha untuk mencari pekerjaan apa saja melintasi mereka. Adang dan Tao melihat ini kesempatan yang tak boleh ditunda, lalu mereka pun memaksa kepada Ady Bonga untuk mengeluarkan uangnya, namun hanya sedikit uang yang dapatkan.
Setelah menunggu lama, tak ada satu pun orang yang bisa dijadikan mangsa, Adang dan Tao pergi dari pos kampung, mereka berjalan gontai menyusuri jalan-jalan kampung. Ketika berjalan mereka melihat sebuah dompet, tanpa basa-basi lagi mereka segera mengambil dompet itu, mereka berebutan untuk memilikinya, mereka lupa kalau mereka adalah bersahabat dalam duka dan suka. Pada akhirnya, mereka sepakat untuk membuka bersama dan membagi dua uang yang ada di dompet itu. Nah, bagaimana kelanjutanya, silakan tonton ya… film ini memberikan pesan yang sangat penting untuk kita renungkan. Salam kreatif!
Tonton film selengkapnya dengan klik di sini https://www.youtube.com/watch?v=tFT4lkWaZXg
1 Komentar
Film yang natural, skenarionya sederhana sesuai dengan realitas yang ada. Semangat ya Kang Nana.