Oleh Nana Sastrawan
Pengerat di balik meja
menggorogoti hati hingga cidera
diri,
sanak-famili
sanak-famili
dan
sebuah negeri
sebuah negeri
siapa yang menjadi tukang janji?
akan dibeli dengan mimpi dan harga diri
meski, tumpah darah pertiwi
kau belagak tidak mengerti
seekor koruptor
berjalan di atas tubuh-tubuh yang lapar
melucuti nasib
lalu, ia berlari membawa gedung tinggi
menggenggam mata uang
mencabut kemakmuran
seperti kaum urban
yang tengah mencapai
impian-impian
impian-impian
siapa yang menjadi tukang janji?
dalam bayang-bayang kekeringan
kehancuran moral
meski, tanah subur dan makmur
seekor koruptor
membangun rumah di tengah kota
memajang wajahnya sendiri yang
berseri-seri
berseri-seri
di setiap sudut, di setiap waktu
yang bising
yang bising
setelah menebar kobaran api pada
negeri
negeri
Kau,
pengerat di balik meja
pengubur sejarah
Istilah Arswendo untuk koruptor dan dipopulerkan di KPK tanggal 22 April 2016